Selasa, 16 Februari 2010

Kedai Sastra

Keterjagaan

Bibir molek merah delimamu, titik hitam

bundar di dahimu

Menjerat hatiku, kekasihku, dan bagai

merpati aku terkurung

Pandang pilumu, menusukku hingga aku

pun sakit dan merana

Namun fana dalam Kau membuat diriku

yang tersiksa jadi bebas

Kupukul kendang “Ana al-Haqq,” seperti

Mansur aku tahu

Apa tanggunganya, biar kurelakan

nyawaku melayang

Sebab itulah jiwaku sembuh, terpana

sembilan waktu

Dan pintu kedai anggurmu terbuka siang

malam

Pada madrasah dan masjid aku sudah bosan

Jubah Fuqaha ini pun tak sanggup

memberiku hiburan

Maka kukenakan baju fakir bertambal

sulam

Yang membuatku segar di tengah nyala api

dan asap

Khutbah ulama menyebabkan mataku

tertidur lelap

Nafas sempoyongan berbusa anggur

menyambaikan kata emasnya

Tahu kau apa yang menyentak hingga

terjaga

Tangan molek pelayan kedai anggur

membangunkan aku

Sajak Keterjagaan Ayatullah Khomeini, yang disiarkan setelah pemimpin spiritual Iran ini wafat, menurut putranya, Ahmad Khomeini, ditulis sekitar dua atau tiga bulan menjelang tokoh besar itu wafat. [nib]

0 komentar: